Material galvalum tergolong sebagai material baja ringan. Pertama kali dipopulerkan pada tahun 2000, kandungan yang dimilikinya adalah zincalume sebanyak 55 persen, silikon sebanyak 1,5 persen, aluminium sebanyak 43,5 persen, dan zinc sebanyak 1,5 persen.
Campuran dari zat-zat tersebut membuat galvalum menjadi material yang antikarat dan antikorosi. Walaupun bobotnya ringan, material ini memiliki kekuatan yang luar biasa, empat kali lebih tangguh dibandingkan material galvanis yang merupakan pendahulunya.
Aplikasi pada bangunan
Umumnya galvalum digunakan untuk pembuatan rangka atap bangunan menggantikan rangka atap dari kayu yang mudah lapuk dan diserang rayap. Selain itu, rangka atap kayu juga kian sulit dicari karena keterbatasan unit kayu yang benar-benar berkualitas.
Untuk galvanum sendiri, tidak perlu diragukan kualitasnya karena sudah disamakan dengan SNI. Dengan kata lain, tidak perlu rumit menyortir material satu per satu lagi seperti yang biasa dilakukan pada setiap papan kayu. Material ini juga sering ditemukan sebagai material pelapis permukaan kubah masjid, rangka atap kanopi, rangka partisi, struktur dinding, atap, dan juga pagar.
Tahan terhadap perubahan suhu
Galvalum juga tahan terhadap panas hingga 300 derajat Celsius sehingga sangat aman untuk penggunaan di luar ruangan. Daya tahan terhadap panas ini juga membuatnya mampu meredam penyebaran api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran rumah. Selain membantu menyejukkan bagian dalam bangunan, material ini juga bisa bertahan dengan baik sekaligus antibocor ketika dihajar cuaca badai yang bersuhu rendah.
Singkatnya, galvalum tidak akan mengalami susut dan muai. Bobotnya terbilang ringan, namun kuat sehingga sangat sempurna dijadikan rangka atap dan risiko rubuhnya sangat minim. Penghuni bangunan pun akan merasa lebih aman dan nyaman karena perawatannya tidak rumit. Tak perlu repot mencari cara membasmi rayap, material ini awet karena tidak mungkin digerogoti rayap.
Bentuk galvalum tidak fleksibel dan estetik
Rangka atap dari galvalum tidak bisa dibentuk dengan mudah seperti kayu sehingga modelnya terbatas. Serahkan pada ahli saat pemasangan untuk menangani perhitungan yang matang saat memasang material dengan struktur yang menyerupai jaring ini.
Sedangkan dari sisi estetika, rangka atap dari galvalum tidak cocok untuk kamu yang ingin memiliki plafon dengan material ekspos. Pasalnya rangka ini berupa jaring dan kurang menarik untuk dilihat dari dalam ruangan.
Nah, setelah melihat ulasan di atas, sekarang kamu sudah tahu lebih banyak kan mengenai material galvalum? Oleh karena itu, kami PT Hexana Semesta sebagai Exclusive Sole Agent di Indonesia untuk EMG Automation GmbH Germany dapat menawarkan suatu alat yaitu EMG eMASS® - Electro Magnetic Strip Stabilization, Stable strip in coating processes.
EMG eMASS® adalah sistem turnkey untuk menstabilkan material strip baja feromagnetik berkecepatan tinggi berdasarkan elektro magnet. Untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai segala manfaat dan keuntungan pemakaian EMG eMASS® Electro Magnetic Strip Stabilization dapat menghubungi kami di dibawah ini:
Comments